Report from Students

Laporan Studi Luar Negeri (inbound 2017: Institut Teknologi Bandung)

Bandung 11.14.2017

Pratiwi Prameswari
Institut Teknologi Bandung

Halo, semua! Bagaimana harimu hari ini? Semoga menyenangkan ya. Kalau berbicara mengenai kehidupan mahasiswa pertukaran pelajar, pasti setiap orang punya bayangannya sendiri. Tapi pernah tidak terbayang untuk berbelanja bersama teman-teman dari negara lain? Atau punya alat tulis unik seperti staples tanpa isi? Atau.. disambut hangat di rumah kuno tradisional Jepang? Sebenarnya sih, dulu aku juga tidak pernah terbayang. Tapi ternyata itu semua terjadi dan sangat seru! Nah, sekarang tengok yuk sekilas cerita tentang pengalamanku sebagai mahasiswa exchange di Jepang.


Kenalkan, namaku Pratiwi Prameswari. Di Universitas Ritsumeikan, aku merupakan mahasiwa pertukaran pelajar di Fakultas Ilmu Kebijakan Publik. Kalau jurusan aku di Institut Teknologi Bandung (ITB) sebenarnya adalah Perencanaan Wilayah dan Kota (SAPPK). Nah, selama berkuliah di Ritsumeikan, salah satu kelas paling menarik yang aku ambil adalah Seminar Internasional PBL. Di kelas ini, aku belajar untuk bekerja sama dalam kelompok dengan anggota dari beragam jurusan dan negara. Kami mendapat dua proyek utama untuk dipecahkan, yaitu sebuah studi kasus bisnis dan sebuah studi kasus kampus. Berbagai pengetahuan dan perspektif baru aku dapatkan. Tapi menurutku, yang paling seru dari kelas ini adalah kita dapat menciptakan sendiri cerita menarik bersama teman-teman lainnya sesuai minat kita. Di kelompok kami, pengalaman yang paling tidak terlupakan adalah ketika berbelanja ke supermarket secara tiba-tiba. Pada awalnya kami sama sekali tidak ada rencana untuk pergi ke supermarket. Tapi karena kami butuh mengetahui harga bahan makanan untuk proyek bisnis, kami pun secara spontan mengunjungi supermarket dekat kampus. Meskipun awalnya kami hanya berniat melihat harga, pada akhirnya kami justru saling bertukar cerita mengenai masakan tradisional masing-masing negara.


Jepang juga selalu menyimpan kejutan di bidang teknologi dan punya segudang produk unik. Di sini setiap barang yang awalnya biasa berubah menjadi luar biasa. Contoh yang paling sederhana adalah alat tulis. Beragam jenis alat tulis lucu, seperti pensil dan stabilo yang dapat dihapus, bisa ditemukan di Jepang. Selain itu, ada juga staples tanpa isi yang bisa dibilang keren. Bayangkan sebuah staples tanpa ada isi tapi bisa merekatkan kertas. Wah, itu bisa menghemat pengeluaran untuk membeli isi staples.


Hal lainnya yang aku suka dari Jepang adalah budaya dan keramahan orang-orangnya. Orang-orang Jepang sangatlah ramah dan bersedia membantu kapanpun. Selain itu, Jepang juga memelihara peninggalan sejarahnya dengan baik walaupun teknologi berkembang sangat pesat. Pernah ketika aku sedang dalam perjalanan pulang menuju apartemen di Suita, aku tidak sengaja menemukan sebuah rumah berarsitektur Jepang kuno dengan pintu gerbang kayu yang sangat besar. Aku pun mencoba melihat ke dalam. Tiba-tiba seorang wanita keluar menyapaku. Ia tersenyum dan mengajakku masuk. Rupanya, rumah tersebut merupakan warisan sejarah. Biaya masuknya gratis dan ternyata dalamnya sangat besar. Wanita yang menyapaku tadi sangat ramah dan mengantarku mengelilingi rumah. Meskipun ia sulit berbicara dalam bahasa Inggris, ia berusaha keras untuk menjelaskan semuanya dengan baik. Buatku, pengalaman itu sangat menarik.


Pengalaman-pengalaman tersebut hanyalah sebagian dari kejadian menarik lainnya di Jepang. Aku sangat merekomendasikan kamu untuk mengambil kesempatan menjadi bagian dari program pertukaran pelajar di sini. Banyak petualangan seru menantimu. Dapatkan cerita menarik kamu, belajar banyak hal baru, dan nikmati hidup menyenangkan di Jepang!