News

Wawancara Alumni (inbound 2015: Universitas Gadjah Mada)

Faris Rachmadyo Nugroho adalah mahasiswa program AIMS tahun 2015 pada semester musim semi, di mana ia belajar di Fakultas Ilmu Kebijakan. Ia lulus dari jurusan Akuntansi, Universitas Gadjah Mada dan kini bekerja sebagai akuntan publik di Jakarta.

Kenapa memilih Universitas Ritsumeikan?

Menurut saya Ritsumeikan bagus karena saat saya cari lewat internet, Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel juga pernah kuliah di Jepang. Setelah saya cari informasi lagi, ternyata Ritsumeikan termasuk universitas swasta yang bagus di Jepang.

Bisa menceritakan lebih jauh tentang kelas PBL di Ritsumeikan?

Menurut saya unik, karena banyak pembelajaran yang bisa diambil. Kami belajar budaya, belajar bersosialisasi, apa yang perlu diperhatikan di masyarakat, supaya bisa hidup dalam harmoni. Ada game simulation, misalnya kita selamat dari kecelakaan pesawat lalu harus bertahan hidup dengan peralatan tertentu. Simulasi ini merupakan representasi kehidupan nyata, misalnya apa yang kita butuhkan untuk berguna bagi orang lain dan sebagainya.

Bisakah memberi tahu kami tentang mata kuliah yang Anda ambil dan apa yang dipelajari?

Saya belajar Gaming Simulation Method, International PBL Seminar, International Business, International Industry, International Accounting, International Strategic Management, dan Constitutional Law.

Apakah Anda terlibat dalam kegiatan lain di luar kelas akademik?

Ada TISA, seperti buddy system, saya bisa mengenal banyak orang dan diperkenalkan pada beberapa ekstra kurikuler. Saya join klub tenis dan ikut acara bersama mahasiswa internasional.

Apa yang Anda sukai dari Jepang, terutama Osaka? Ada pengalaman menarik?

Makanannya! Kalau di Indonesia makanan Jepang mahal, tapi kalau di Jepang murah. Rasanya autentik, misalnya wasabinya pedas, ada natto, dll. Menurut saya Osaka itu seperti Surabaya-nya Jepang, kota terbesar kedua di Jepang. Ada banyak gedung tinggi dan modern. Orang-orangnya lebih terbuka, mau mengajak bicara, walau terlihat sibuk, tapi tetap sopan dan mau bergaul.

Apa yang Anda sukai selama di Ritsumeikan dan apa yang membantu Anda menentukan langkah di masa depan?

Saya bertemu banyak orang dari Amerika, Perancis, New Zealand, China, dan lain-lain. Saya bisa belajar untuk menjadi mayarakat global. Tahu apa yang perlu diperhatikan saat berhadapan dengan orang asing. Ada kunjungan ke perusahaan-perusahaan yang menambah pengalaman. Dosennya berkompeten. Dosen International Industry banyak memberi petuah untuk bisa bekerja dengan baik, professional, dan bisa membangun koneksi.

Bagaimana dampak studi di Ritsumeikan dengan aktivitasmu sekarang?

Saya jadi lebih percaya diri. Bertemu banyak orang, bertukar pengetahuan, menyadari apa yang kita punya bisa dikembangkan lagi. Dulu saat kuliah saya tertutup, setelah dari Ritsumeikan jadi lebih terbuka dan berani, karena ada banyak presentasi di kelas dengan Bahasa Inggris, jadi kemampuan Bahasa Inggris juga terasah. Saya jadi lebih mengenal diri sendiri dan lebih sadar dengan lingkungan sekitar / lingkungan global.

Adakah nasihat untuk para peserta PBL baru atau yang berminat ikut semester depan?

Persiapkan Bahasa Inggris, supaya bisa bergaul dengan mahasiswa asing lainnya. Jadilah terbuka, jangan takut berbaur dengan orang-orang yang berbeda dari kita, jangan takut memulai pembicaraan. Manfaatkan buddy system supaya tahu banyak informasi tentang kampus, fasilitas, ekstra kurikuler, dan dosen. Jangan takut traveling, kalau ada dana dan waktu, saatnya traveling.